Rabu, 29 Juni 2011

2 Prince 1 Otaku (ch1)

“Anya~ pagii~” seru sahabat baikku, Opie. Aku berbalik dan menunggu Opie yang sedang berlari ke arahku.

“pagi juga, Opie,” balasku dengan senyum. Opie tamapk terengah-engah. Dia mengatur nafasnya.  “ hei, kalau kamu tetep ngos-ngosan gitu, kita bakalan telat nih!” seruku sambil berusaha menarik tangannya.

Opie menepis tanganku. Ah.. ngambek nih anak.. “ aah.. dikit-dikit telat, dikit-dikit telat. Rese lu Nya!” aku hanya tersenyum maksa. Ini gothic girl memang selalu gitu. Manjanya minta ampun. Tapi sikap itulah yang menyebabkan dia menjadi sahabatku sampai sekarang ini. Yaah.. meskipun dia sering mengajakku ke toko-toko guro gitu..

“oke, oke.. kamu menang,” ucapku sambil tetap membantu dia berdiri. “eh, udah tau belum?”

Opie memandangku dengan pandangan heran. “ apaan? Komik Yaoi lu yang baru?” aku menggeleng. “kontes cosu?” aku menggeleng lagi kali ini dengan tangan menyilang di depan dadaku. “=A=” aku nyerah.. apaan sih~?” Tanyanya sambil berjalan kea rah sekolah bersamaku.

“aku tadi malem chatingan lagi sama si Nakura-kun!!! XD” seruku girang. Opie menghela nafas panjang. “tau ngga?? Tadi malem kami bicarain tentang anime yang baru itu! Ao no Exorcist~ uwaaah.. ternyata dia suka sama si Rin~”

“apa? Bukannya Rin itu cowo?! Berarti.. Nakura-kun itu..,” Opie memandangku horror. Segera kusentil keningnya.

“HORA! Bukan!! Jelas-jelas dia bukan seperti itu!” aku menyembunyikan wajah memerahku dibalik tas yang kupegang.

Opie terkekeh pelan. “ bercandaaa~ iya-iya. Aku tau si Nakura-kun itu straight~” Opie lalu melirikku sekilas.
“eh?”

“ah, mustahil kalau Nakura-kun bersamamu! Hn? Belnya bunyi!!” kali ini aku tak punya waktu untuk menyembunyikan wajahku yang semankin memerah gara-gara kata-kata Opie. Aku langsung menarik tangan Opie dan berlari menuju sekolah. Yah, aku memang pelari unggul di klub atletik. Jadi wajar ‘kan?

Kami sampai di kelas masing-masing. Kelasku dan kelasnya Opie berbeda. Dia di kelas 2-B, aku dikelas 2-C. otak memisahkan kami berdua.. hiks.. sedihnya TAT. Meskipun ngga pinter di hal pelajaran, tapi aku pinter di hal olahraga. Entah kenapa aku sangat menyukai lari estafet. Jangan-jangan itu yang menyebabkan tinggiku hampir jangkung begini? O.O

Selama pelajaran berlangsung, aku sama sekali TIDAK perduli dengan apa yang diajarkan guru didepan kelas. Makanya aku milih tempat duduk paling belakang biar bisa leluasa chating-an =9. Kelasku ini memang terkenal yang paling ribut. Tapi muridnya itu baik-baik semua. Lah? Kenapa bisa gitu? Aku juga ngga tau. 

Makanya, asal masuk ke kelas ini, semuanya bisa berbaur dengan akrab. Mau sama guru atau siapa aja. Yang paling bikin aku betah diam di kelas itu Karena aku bisa baca komik Yaoi sesuka hatiku di belakang sini~ ahahahaha~ (jangan ditiru)

do re mi~ku~’

Nah, itu bunyi hapeku. Tanda ada pesan di chathouse mobile-ku  baru masuk. Aku ngebuka layar hape Nokia-ku itu. Ah! Senyum mengembang di wajahku. Nakura-kun sedang online!! XD yahoo~  kalau dilihat, sekarang poseku seperti posenya Italia yang lagi minta pasta.

Ah, aku belum ngasih tau ya? Nakura-kun itu kenalanku dari fitur di hape Nokia-ku tercinta (baca:chathouse). Dia itu baik banget~ sepertinya sih cowo. Orang namanya Nakura-kun gitu. Tapi ntah kenapa itu namanya mirip kayak pen-namenya Izaya.. =A=” jangan-jangan dia itu penggemar DRRR!! Ya? Sepertinya sih iya.. (belum pernah nanya)

Nah, si Nakura-kun ini udah mirip kayak gebetanku sendiri (ngarep). Aku sering chat-an sama dia. Dan dia kayaknya juga selalu online. Apa dia ngga sekolah ya?? O.O jadi penasaran. Aku belum nge-stalk dia sih.. makanya aku belum dapet informasi penuh tentangnya. Aku Cuma baru tau nama, hobi, gender, sama rumahnya. Ngga heran kalau kami sering paket-paketan. Paketan terakhir yang kudapat dari dia itu satu set kostum Suzumiya Haruhi. Senangnyaa~ XD

-Nakura-kun : yo Anya! =D

-Anyabal : konnichiwa, Nakura-kun~ =D

-Nakura-kun : oia, itu gimana paketanku? Nyampe belum?

-Anyabal : nyampe kok! Makasih banyak ya kostumnya~ XDD itu kostum bakaln kupake waktu acara cosu 
minggu depan~

-Nakura-kun : ah? Senangnya XD itu hasil jaitanku sendiri loh!

-Anyabal : O.O nani?! Jaitannya Nakura-kun?? Yang bener?

-Nakura-kun : jelas dong~ coba liat di bagian bawah bajunya =9 (promosi)

-Anyabal : TAT berarti aku harus bayar dong.. kuso..

-Nakura-kun : ^^” ah, ngga kok.. untuk Anya sih gratis juga ngga apa-apa~

-Anyabal : yang bener??

-Nakura-kun : ya jelas dong~ itu aku bikinnya juga baru percobaan. Rencananya kalo Anya cocok makenya, ya kujual deh =D

-Anyabal : hee~ online ya?

-Nakura-kun : online sama jualan di rumah~ biar nambah uang jajan X9

-Anyabal : aaah~ enaknyaa ~ aku iri nih! XD

(si masomat)

-si masomat : aloha~

-Nakura-kun : cih, dateng lagi nih anak..

-si masomat : kejaaam~ masa aku ngga dikangenin sih?

-Anyabal : oho~ hai masomat-san~ XDD

-si masomat : hai juga~ XD aku lebih leluasa ngomong sama Anya daripada si Nakura bodoh itu! >.<

-Nakura-kun : siapa yang kau bilang bodoh hah?!!

-si masomat : tidaaak~ XD jangan men-sekuhara-ku disini~

-Anyabal : =A=” kalian ini… ngga bisa rukun ternyata..

-Nakura-kun : jelas aja. Ah, aku off deh.. =.= bête gue.. dadah Anya~ XD

-Anyabal : ah~ iya~ bai-baaai~

-si masomat : QAQ aaah… kejam…

-Anyabal : kenapa? O.o

-si masomat : aku ditinggalin kalian berdua..

-Anyabal : aku ngga off kok~ XD

-si masomat : yakin??

-Anyabal : iyaa~ =D

Seketika aku terlonjak kaget ketika sebuah tangan ramping berada di atas mejaku. Meskipun otakku ngga pinter, tai otakku bisa langsung menerka siapa pemilik tangan ramping ini. Dengan sigap aku menyembunyikan hape yang tadi kugunakan untuk bernista-nista ria ke dalam saku.

“ehm..”

“ah.. bu Yani…,” ucapku gagap. “ada apa ya..?”

Orang yang kupanggil bu Yani itu mendehem lagi dan meghentakkan tangannya sekali lagi di mejaku. “ibu tahu kalau kamu sedang asik ber-chatingan dengan temanmu. Tapi ibu harap kamu mau menyimpannya untuk nanti. Atau, kalau kamu keberatan, kamu bisa menitipkan hape-mu itu ke ibu,” ucap bu Yani dengan serius namun terasa aura-aura jahat dari baju dinasnya. Sanggul yang tertata rapi itu langsung berganti menjadi ular berbisa di khayalanku.

“ah, tidak usah bu. Saya bisa nyimpan sendiri kok.. ahahaha,” tawa garing.. =A=

Ibu ganas itu mendelik sekali lagi ke arahku. “ARIA RAHADEWI!! Sekali lagi kamu bemain saat jam pelajaran ibu, kamu akan ibu hukum!! “ oke.. ibu itu mengeluarkan aumannya.
Sekarang posisiku benar-benar seperti kelinci (sok imut) yang berada di hadapan singa liar yang kelaparan pingin ngehukum anak muridnya. Aku menciut dan segera mengangguk agar ibu itu senang. Ternyata anggukanku itu tak berdampak apa-apa. Hawa mengerikan masih terasa di sekelilingku. Segera kusimpan hape tercinta-ku itu. Dan tanpa sepengetahuan si ibu, aku minta maaf ke Masomat-san karna ga bisa nemanin dia… TAT gomen..

AKU MEMERLUKAN MALAIKAT PENOLOOONG~

Pelajarannya bu Yani memang mengerikan.. mungkin itu sebabnya aku tidak pernah bisa di bidang fisika. =A=” rasanya pingin nangis disini sekarang… TAT

“sabar ya Nya.. jangan dimasukkan ke hati..,” tepukan salah satu teman yang duduk di samping kananku ini membuyarkan lamunan tangisku. Aku hanya bermuka =A= dan mengangguk. Cewe berkerudung itu tersenyum senang. Nisha memang penghibur hati bagikuuu~ malaikaaat~ (dipentung). Dia itu sohibku juga. Sama-sama fujoshi~ XD

KYA! XD

Tunggu chapter depan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar